Mindset Yang Harus Dimiliki oleh Seorang Entrepreneur
Sebenarnya menjadi seorang pekerja kantoran memang cukup nyaman, karena
gaji bulanan akan membuat kita merasa aman dan terhindar dari kendala
keuangan. Namun, rutinitas yang membosankan tentu harus dijalankan
setiap hari untuk menunaikan kewajiban sebagai seorang karyawan. Nah,
agar tak terjebak dengan zona nyaman ala pekerja, mulailah mengumpulkan
modal dan rencanakan alih profesi sebagai entrepreneur.
Entrepreneur tentunya memiliki tanggung jawab yang jauh lebih besar
daripada pekerja biasa. Kita harus menempa mental untuk menjadi orang
yang lebih bertanggung jawab, disiplin dan inovatif. Buang jauh-jauh
mental pekerja bila kita ingin menjadi entrepreneur yang sukses. Mental
seperti apa yang harus dimiliki oleh seorang entrepreneur?
1. Kita Bertanggung Jawab Untuk Segala Situasi dan Keputusan yang Diambil
Entrepreneur adalah sosok luar biasa yang punya kesempatan untuk
menciptakan sesuatu yang tadinya tak ada menjadi ada. Dulu saat jadi
seorang pekerja, mungkn kita tinggal menjalankan semua tugas tanpa harus
pusing berpikir baik buruknya kontribusi tugas tersebut untuk
perusahaan. Mindset ini tentunya harus diubah, karena seorang
entrepreneur tak hanya bertanggung jawab untuk kesejahteraan dirinya
sendiri, tapi juga harus bertanggung jawab terhadap kesejahteraan
usahanya atau bahkan kesejahteraan tim usaha.
2. Visi Jangka Pendek dan Jangka Panjang Berjalan Seiringan
Seorang pekerja biasanya fokus kepada hal-hal yang bersifat jangka
pendek saja. Namun entrepreneur harus membangun visi jangka pendek dan
visi jangka panjang kemudian menjalankannya secara bersamaan. Jangan
pernah bermalas-malasan untuk mewujudkan setiap visi dan ide brilian
yang sudah terlintas di benak kita selama ini.
3. Jadikan “Ketidaknyamanan” Sebagai Zona Nyaman
Entrepreneur selalu dituntut untuk berpikir “out of the box”. Segala
ide-ide baru yang liar serta keinginan untuk mewujudkannya harus
dijalankan secara terencana agar bisa mendatangkan keuntungan dan
reputasi yang baik bagi bisnis yang sedang dibangun. Keluarlah dari zona
nyaman seorang pekerja, dan jadikan ketidaknyamanan sebagai bagian dari
proses pembelajaran.
4. Belajar adalah Perjalanan Tanpa Henti
Keterampilan spesifik biasanya dibutuhkan seorang pekerja untuk
menyelesaikan seluruh kewajibannya. Namun memilih menjadi seorang
entrepreneur berarti memutuskan untuk melakukan proses pembelajaran
seumur hidup. Karena sebuah bisnis tak dapat meraih tanpa proses
pembelajaran yang dilakukan secara berkesinambungan. Belajar dari banyak
hal akan membuat kita lebih aware terhadap perubahan situasi yang
terjadi secara signifikan.
5. Pribadi yang Objektif dan Mencintai Usaha yang Dibangun
Kadangkala seorang pekerja harus berupaya menyelesaikan semua pekerjaan
yang tidak ia sukai. Tapi saat seorang pekerja sudah bertransformasi
sebagai entrepreneur, berarti entrepreneur tersebut sudah memilih bidang
yang akan ia cintai. Lakukan segala cara yang objektif dan masuk akal
untuk mulai memajukan bisnis yang dibangun dari nol.
6. Melanggar Aturan Bukanlah Hal Tabu Bagi Entrepreneur
Melanggar aturan kala bekerja dengan perusahaan lain bisa berujung pada
pemecatan, tapi tidak demikian halnya dengan seorang entrepreneur.
Mendobrak aturan dan kebiasaan-kebiasaan konvensional berarti mencari
cara baru untuk memajukan bisnis secara positif. Menjadi eksentrik untuk
mencapai kesuksesan ternyata sah-sah saja, selama hal tersebut halal
dan tidak mengganggu hak serta kepentingan orang lain.
7. Dedikasikan Waktu yang Tak Terbatas
Eight to five, begitulah kira-kira jam kerja yang harus dipatuhi oleh
pekerja. Menjadi entrepreneur berarti mengorbankan kebahagiaan ketika
melihat angka 5 di jam tangan. Karena seorang entrepreneur membutuhkan
waktu yang tak terbatas untuk membangun kesuksesan suatu bisnis. Carilah
berbagai inovasi dalam keadaan yang rileks dan santai agar kita tak
merasa terbebani dengan waktu yang sedang kita gunakan.
8. Mulai Dari Sekarang!
Banyak orang yang bingung kapan waktu yang tepat untuk keluar dari zona
nyaman dan mulai bertransformasi jadi entrepreneur. Kuncinya hanya
satu, yakni memulainya dari sekarang. Bila kita masih terikat pekerjaan
dengan perusahaan, kita bisa merintis bisnis dengan bantuan keluarga dan
orang-orang terdekat.
Tak ada entrepreneur yang langsung sukses
ketika merintis bisnis. Semangat untuk maju dan dedikasi yang besar akan
membawa sebuah perubahan ke arah yang lebih positif. Kita tinggal
meyakinkan diri sendiri untuk memilih dan menjalankan bisnis sesuai
dengan minat dan bakat yang kita miliki.
0 komentar:
Posting Komentar