Biografi Ronny Lukito - Pengusaha Tas Eiger
Bagi pecinta alam, tentu tak asing dengan nama Eiger. Sebuah produk
peralatan outdor dan tas yang banyak digemari pecinta alam maupun anak
muda karena kualitas dan ketahanannya. Meski namanya Eiger, merek ini
merupakan merek asli Indonesia. Eiger didirikan oleh Ronny Lukito
seorang pengusaha tas yang lahir pada tanggal 15 Januari 1962 di
Bandung, Ronny Lukito adalah anak ketiga dari enam bersaudara. Ia
satu-satunya anak laki-laki yang lainnya adalah perempuan dalam keluarga
pasangan Lukman Lukito – Kumiasih. Ronny berdarah campuran Buton,
Sumatera dan Jakarta itu mempunyai orang tua yang menyambung hidup
dengan cara berjualan tas. Ronny Lukito adalah seorang anak dari
keluarga yang memprihatinkan. Orangtuanya bukanlah dari kaum berada. Di
masa remajanya Ronny tinggal di Bandung. Dia adalah sebuah sosok pemuda
yang rajin dan tekun, dia bukan seorang lulusan perguruan tinggi negeri
ataupun perguruan tinggi swasta favorit, dia hanyalah seorang lulusan
STM (Sekolah Teknologi Menengah).
Sebenarnya dia sangat ingin
sekali melanjutkan studinya di salah satu perguruan tinggi swasta
terfavorit di Bandung, namun keinginannya itu tidak menjadi kenyataan
karena terbentur masalah keuangan. Semenjak bersekolah di STM Ronny
terbiasa berjualan susu yang dibungkus dengan plastik kecil, diikat
dengan karet dan kemudian dia jual ke rumah-rumah tetangga dengan sepeda
motor miliknya. Masa remaja Ronny di Bandung dilewati dengan penuh
kesederhanaan dan kerja keras yang jauh dari kehidupan serba ada. Hidup
ditengah keluarga yang pas-pasan, tidak membuat Ronny menyerah pada
keadaan. Orang tuanya yang memiliki toko kecil khusus menjual tas,
membuat Ronny terbiasa melihat secara langsung proses produksi sebuah
tas. Bahkan Ia beserta saudaranya sering terjun langsung membantu
orangtuanya dalam menjalankan bisnis tersebut. Dari mulai proses packing
tas, merapikan tas-tas yang di display, serta menjadi kasir ketika ada
pembeli yang membayar. Pengalaman itulah yang menjadi langkah awal Ronny
untuk membuka Peluang bisnis tas, mengikuti jejak kedua orang tuanya.
Saat masih remaja sebenarnya Ronny tak berpikiran untuk menjadi
pengusaha. Ayahnya pun tak pernah mengarahkan Ronny agar menjadi
pengusaha. Namun setamat STM, ia harus berpikir realistis dalam melihat
perekonomian keluarga. Ia kan memprioritaskan membantu orangtuanya
jualan di toko.
Sejak tahun 1976, ketika Ronny duduk di bangku
STM, toko ayahnya tersebut mulai menjual tas hasil karya sendiri. Saat
itu merek tas produknya bernama Butterfly. Nama ini diambil dari merek
mesin jahit buatan China yang mereka pakai. Ronny sendiri membantu
membeli bahan ke toko tertentu atau mengantarkan barang dagangan ke
pelanggan mereka. Malahan, sebelum berangkat sekolah, Ronny jualan susu.
Setelah pulang sekolah, Ronny kerja di bengkel motor sebagai montir.
Jiwa entrepreneur yang dimilikinya sejak duduk dibangku sekolah, membuat
lelaki kelahiran Bandung ini mudah menyerap ilmu dari ayahnya. Tak lama
setelah bekerja di toko milik sang ayah, Ia pun memulai peluang bisnis
pembuatan tas sendiri.
Tahun 1979, Ronny ingin kuliah, seperti
impiannya selama ini. Namun dia melihat bahwa orangtuanya tidak sanggup
membiayai dirinya kuliah. Oleh sebab itu, dia membantu perekonomian
keluarga. Ronny mulai mengembangkan bisnis tersebut. dia mulai
memasukkan tasnya ke Matahari. Meski hanya mendapatkan order sedikit
Ronny kembangkan usahanya terus menerus. Dengan modal kurang dari satu
juta rupiah, Ronny membeli dua mesin jahit, peralatan jahit, dan sedikit
bahan baku pembuatan tas. Dibantu dengan satu orang pegawai bernama
Mang Uwon, Ronny memproduksi tas. sekitar tahun 83-84 Ronny berkeinginan
memasukkan produk ke Matahari, saat di awal awal mengajukan sebagai
pemasok itu, Ronny ditolak terus oleh bagian pembelian, baru sampai
mengajukan ke 13, permohonan ronny memasukkan Produk tasnya diterima,
saat itu pun, nilai tas yang dijual tidak sampai 300 ribu.
Ronny
terjun sendiri ke daerah-daerah untuk mencari mitra-mitra pengecer baru
guna membuka pasar baru. Ia rajin keliling daerah. Dia membuang
kemalasan dan sadar bahwa masa depannya ditentukan pada momen itu. Dia
berangkat ke kota-kota lain untuk mempromosikan dan membangun jaringan
pemasaran. Walaupun masih dalam tahap awal memulai usaha, ia merasa
tidak begitu menguasai pengetahuan dunia usaha dan pemasaran sehingga ia
putuskan untuk menggunakan jasa seorang konsultan. Ronny banyak belajar
secara privat mengenai pengetahuan manajemen dan juga mengambil kursus
manajemen keuangan. Bila ada seminar atau kursus yang menurutnya bagus,
Ronny juga berusaha untuk menghadirinya. Membaca buku-buku yang relevan
untuk pengembangan diri juga terus dilakukan.
Pada tahun 1984,
akhirnya Ronny membeli rumah tambahan seluas 600m2 untuk menambah ruang
produksinya. 2 tahun kemudian tahun 1986 Ronny membeli tanah seluas
6000m2 untuk menambah lagi ruang produksi. Setelah menikah tahun 1986,
dia merekrut marketing professional. Dengan perjuangan yang gigih dan
tak mengenal lelah, dia mengetahui peluang pasar karena dia tahu persis
luar dalam bisnis tas ini termasuk hal-hal di lapangan, dia tahu kendala
apa saja dan lika liku di lapangan. Akhirnya cita-cita Ronny untuk
menjadi pemain terbesar di dalam bisnis tas tercapai. Mulai dari
Matahari, Ramayana, Gunung Agung, Gramedia, dan dept. store besar
lainnya menjual produk Ronny seperti Eiger, Export atau Bodypack.
Kalangan praktisi bisnis tas pasti tahu bahwa kini B&B Inc. milik
Ronny merupakan salah satu perusahaan nasional terbesar. Tak berhenti di
situ, sekarang perusahaan Ronny juga sudah memproduksi jenis lain
seperti dompet, sarung handphone, dan berbagai jenis produk lain. Salah
satu kebiasaan Ronny yang baik adalah kemauannya untuk belajar dan
mengembangkan diri. Ia tak merasa malu atau gengsi untuk bertanya bila
memang ia tidak tahu. Dengan cara inilah dia bisa berkembang dan sukses
sampai sekarang.
Eiger pertama kali diproduksi pada tahun 1993.
Nama Eiger sendiri diambil dari nama Gunung Eiger di Swiss dan
dicetuskan oleh pemilik Eiger, Ronny Lukito. Eiger ditujukan untuk
peralatan kegiatan outdoor, seperti mendaki gunung, kemah, panjat tebing
dan aktifitas lainnya yang masih menyangkut masalah kegiatan luar.
Ketekunan dan kerja kerasnya dalam menjalankan usaha, mengantarkan
lelaki lulusan STM ini menjadi pengusaha sukses yang luar biasa.
Terbukti bukan hanya berhasil membawa tas merek exsport hingga
mancanegara, namun kini dibawah naungan B&B Inc. Ronny berhasil
membawahi empat anak perusahaan besar antara lain PT. Eksonindo Multi
Product Industry (EMPI), PT. Eigerindo MPI, PT. EMPI Senajaya dan CV
Persada Abadi. Sederet merek tas ternekal pun, menjadi bukti nyata
keberhasilan Ronny Lukito dalam menguasai pasar tas baik lokal maupun
internasional. Membidik berbagai segmen pasar, Ronny pun mengembangkan
sayapnya dengan memasarkan merek Eiger, Exsport, Neosack, Bodypack,
Nordwand, Morphosa, World Series, Extrem, Vertic, Domus Danica serta
Broklyn. Tak berhenti di situ, sekarang perusahaan Ronny juga sudah
memproduksi jenis lain seperti dompet, sarung handphone, dan berbagai
jenis produk lain. Salah satu kebiasaan Ronny yang baik adalah
kemauannya untuk belajar dan mengembangkan diri. Ia tak merasa malu atau
gengsi untuk bertanya bila memang ia tidak tahu. Dengan cara inilah dia
bisa berkembang dan sukses sampai sekarang.
PT. Eksonindo Multi
Product Industry milik Ronny Lukito telah berhasil membuat beberapa merk
yang menguasai pasaran Indonesia dan luar negeri, seperti Libanon,
Singapura, Filipina, dan Jepang. Masing-masing merk punya ciri khas dan
target pasar yang berbeda. Merk tersebut diantaranya adalah:
Eiger
Eiger lahir tahun 1993. Nama Eiger yang diambil dari nama Gunung Eiger
di Swiss dan dicetuskan oleh pemilik Eiger, Ronny Lukito. Eiger
ditujukan untuk peralatan kegiatan outdoor, seperti mendaki gunung,
kemah, panjat tebing dan aktifitas lainnya yang masih menyangkut masalah
kegiatan luar.Saat pertama kali dibentuk, Eiger memulai dengan tas.
Saat itu Eiger belum memiliki toko hanya sebatas rumah kontrakan yang
difungsikan sebagai kantor. Pada tahun 1998 Eiger baru memproduksi
produknya sendiri. Dengan diawali 2 tukang jahit kini Eiger sudah
memiliki 800 penjahit dengan pabrik di Soreang, Bandung.
Exsport
Dengan melihat perkembangan tersebut perusahaan ini mulai membangun
tempat produksi yang lebih luas di wilayah Kopo Bandung dengan areal
6.000 meter persegi serta diluncurkannya tas dengan mrek Exxon. Kemudian
Ronny Lukito baru mengetahui bahwa kalau nama ini identik dengan nama
perusahaan minyak Exxon Mobil Corporation, maka tak lama kemudian nama
tersebut diganti dengan Exsport yang merupakan penggalan dari kata
Export dan Sport. Pasaran Exsport ditujukan untuk anak muda khususnya
remaja putri, dengan ciri warna dan desain yang khas.
Bodypack
Bodypack adalah produk desain yang difokuskan untuk menunjang aktivitas
keseharian dunia modern yang tidak terlepas dari dunia teknologi
digital di kalangan muda atau yang berjiwa muda. Baik ke kampus atau ke
kantor dengan membawa laptop atau gadget lain yang sudah merupakan
bagian dalam kesehariannya, melakukan perjalanan bisnis ke luar kota
atau manca negara atau menyalurkan hobi memotret, Bodypack senantiasa
terdepan di dalam memadukan kebutuhan konsumen secara spesifik dengan
design style terkini yang semakin digemari oleh masyarakat luas.
Bodypack: Digital Life Style!
Neosack
Neosack lebih ditujukan untuk tas perlengkapan sekolah untuk target remaja SLTP dan SMU.
XTREME
Xtreme adalah produk yang ditujukan untuk memenuhi kebutukan pengendara
motor khsusnya pria, mulai dari ujung kaki sampai ujung kepala. Dengan
tagline "The Ultimate Riding Gear", produk-produk Xtreme dibuat sesuai
fungsi dan kebutuhan pengendara motor. tas XTREME sendiri memiliki
disain Macho dan melambangkan ketangguhan pemakainya.
Nordwand
Senada dengan produk Eiger, Nordwand adalah produk yang ditargetkan
untuk para petualang, dengan harga yang setingkat dibawah produk Eiger.
Setiap tahun, perusahaan ini memproduksi 2.500.000 tas dengan 8.000
desain yang berbeda, yang mereka harapkan akan merajai pasaran. Dengan
dikeluarkannya bermacam-macam merk dengan fungsi dan nama yang lebih
spesifik, diharapkan produk mereka tidak saling memakan dipasaran antara
produk yang satu dengan yang lainnya. Maka tas yang dipakai untuk
kegiatan naik gunung tentu akan berbeda pula. Model-model yang sedang
tren di blantika mode internasional menjadi acuan perusahaan ini dalam
mengeluarkan produk terbaru. Dengan dukungan para desainer jebolan dari
berbagai macam universitas seperti diantaranya, ITB maupun Universitas
Trisakti. Perusahaan ini setiap bulan setidaknya mampu mengeluarkan 40
model tas dan produk lainnya.
Home »
» Biografi Ronny Lukito - Pengusaha Tas Eiger
Biografi Ronny Lukito - Pengusaha Tas Eiger
Posted by Anak kemarin sore
Posted on 14.24
with 1 comment
Kamu Membaca Tentang Biografi Ronny Lukito - Pengusaha Tas Eiger Dan Kamu Bisa Temukan Biografi Ronny Lukito - Pengusaha Tas Eiger Dengan URL https://motivasipreneur.blogspot.com/2015/03/biografi-ronny-lukito-pengusaha-tas.html.Kamu Boleh Menyebarluaskan atau Mengcopy artikel Biografi Ronny Lukito - Pengusaha Tas Eiger ini Jika Memang Bermanfaat,Namun Jangan Lupa Mencantumkan Link Sumbernya.
Get Update Articles Via Email ! | Follow Me | On Social! |
---|---|---|
|
produk eiger memang keren banget, apalagi jam tangannya
BalasHapus